Kalau Darurat, “Coolant” Radiator Bisa Dicampur Air

Febri Ardani Saragih - Kamis, 29 Juni 2017 | 15:35 WIB

Ilustrasi cara kerja cairan coolant pada radiator dan mesin. (Febri Ardani Saragih - )

Jakarta, Otomania.com – Radiator penting gunanya buat pendinginan mesin, maka itu sebelum perjalanan balik ke Ibu Kota disarankan diperiksa kesehatannya. Salah satu yang harus dicek yakni kondisi cairan coolant pada reservoir, pastikan tetap pada level batas aman.

Bila kurang, segera ditambahkan yang sejenis. Nah, masalahnya bagaimana bila yang sejenis tidak bisa ditemukan? Menambahkan air bisa jadi solusi, namun perlu diingat, hanya pada kondisi darurat.

Cairan Coolant memiliki titik beku dan didih yang jauh lebih baik daripada air. Konsekuensi jika menyampurnya dengan air bikin radiator tidak memiliki kemampuan optimal pendinginan. Selain itu, air juga menyebabkan proses alami karat.

“Ingat ya kalau darurat saja, misalnya enggak ada yang jual. Setelah itu ya radiator harus dibersihkan,” ucap Eko Budi, Technical Leader Auto2000 Cikarang di Posko Mudik Toyota di Rest Area KM 57 Tol Jakarta-Cikampek, Rabu (28/6/2017).

en.wikipedia.org
Coolant Radiator
Radiator berperan penting buat menjaga suhu mesin tetap optimal. Tanpa radiator, suhu mesin bisa meningkat sampai 2.500 °C. Saat itu terjadi material logam pada mesin bakal memuai, bahkan sampai bikin rusak kepala silinder.