Sering Setengah Kopling? Siap-siap Gejala Berikut

Febri Ardani Saragih - Kamis, 29 Juni 2017 | 09:27 WIB

satu set perangkat kopling yang sudah mengalami kerusakan. (Febri Ardani Saragih - )

Jakarta, Otomania.com – Dalam perawatan berkala, tidak ada batasan penggantian kampas kopling untuk mobil transmisi manual. Alasannya, usia pakai kampas kopling tergantung gaya berkendara dan hasilnya bisa berbeda-beda pada tiap mobil.

Kampas kopling bisa dipakai sampai 100.000 km, tapi bisa juga hanya 10.000 km. Masalah utama yang bikin kampas kopling cepat aus yaitu setengah kopling.

“Kampas kopling itu menempel sama roda gila waktu digunakan (pedal kopling ditekan penuh). Waktu setengah kopling, kampas kopling itu tergerus karena tidak menempel sepenuhnya dengan roda gila,” jelas Eko Budi, Technical Leader Auto2000 Cikarang, saat disambangi Otomania.com di Rest Area KM 57 Tol Jakarta-Cikampek, Rabu (28/6/2017).

Kopling bekerja sebagai penghubung gerak putar dari mesin ke transmisi atau sistem gerak. Fungsi kampas kopling buat memudahkan sekaligus melembutkan perpindahan momentum gerak. Jika kampas aus maka kopling akan selip selama berakselerasi, dampaknya gerak putar dari mesin tidak tersalurkan.

Setengah kopling biasanya dilakukan pengemudi baru atau pengemudi lama yang sudah terbiasa melakukannya tanpa tahu dampak buruknya. Kebiasaan lain yang bikin kampas kopling habis yaitu kebut-kebutan atau menanjak dengan beban penuh.