Pekalongan, Otomania.com – Debu yang berterbangan di Jalan Tol Fungsional Brebes (Kaligangsa) – Gringsing (Batang) mengganggu perjalanan pemudik. Buat menjaga keselamatan berkendara sekaligus melancarkan arus lalu lintas, salah satu upaya yang dilakukan oleh stakeholder jalan tol yakni melakukan penyiraman rutin.
Selain menghalangi bidang pandang pengemudi dan bikin lecet bodi mobil, debu juga punya efek merusak mesin. Debu bisa menutup saringan udara sehingga berpotensi mengganggu kinerja mesin yang butuh asupan udara segar. Bukan hanya itu, bila terlalu banyak debu melewati saringan udara mampu merusak komponen internal mesin.
Dari keterangan Eka Sjarief, Sekretaris Perusahaan PT Waskita Toll Road, Kamis (22/6/2017), penyiraman air buat menangkal debu sepanjang jalan tol fungsional dilakukan tiap 2 – 3 jam. Dijelaskan PT Pejagan Pemalang Toll Road punya 4 truk water tank, PT Pemalang Batang Toll Road memiliki 14 truk water tank dan sembilan pompa air, serta PT Jasamarga Semarang Batang mengerahkan 6 truk water tank dan empat pompa air.
“Penyiraman dilakukan secara berkelanjutan, terus menerus,” ucap Eka.
“Buat para pengemudi juga harus mengurangi laju kendaraan agar debu tidak berterbangan. Jika itu dipatuhi maka besar kemungkinan tidak akan timbul debu dari permukaan jalan,” kata Kristanto yang ditemui di Posko Terpadu Exit Tol Gringsing.
Pantauan Tim Merapah Trans-Jawa Kompas.com dan Otomania.com, debu di Jalan Tol Fungsional Kaligangsa – Gringsing berasal dari tanah urukan di sekitar badan jalan. Selain berdebu, kerikil yang beterbaran di permukaan jalan juga banyak.
Jalan tol fungsional ini semakin menantang sebab kontur jalannya bergelombang dan terdapat tanjakan serta turunan curam. Batas kecepatan melintas di tol ini hanya 40 kpj dan mobil dilarang berhenti di sepanjang jalan.