Potensi Macet Setelah Keluar Tol Pejagan-Pemalang

Febri Ardani Saragih - Sabtu, 17 Juni 2017 | 08:02 WIB

Arah keluar Jalan Tol Pejagan-Pemalang bersimpangan dengan Jalan Raya D.I Panjaitan yang jadi bagian Jalur Pantai Utara (Pantura). Kondisi jalan di sekitar persimpangan rusak, berpotensi bikin macet saat dilalui para pemudik. (Febri Ardani Saragih - )

Semarang, Otomania.com – Arus lalu lintas pemudik setelah melewati jalur darurat Jalan Tol Pejagan – Pemalang berpotensi terhambat, sebab akses keluar di Jalan Raya D.I Panjaitan terpantau sempit dan kondisi jalannya rusak.

D.I Panjaitan merupakan salah satu ruas di jalur Pantai Utara (Pantura). Dari pantauan tim Merapah Trans-Jawa 2017 Kompas.com dan Otomania.com, situasi di persimpangan jalan ramai aktivitas lalu lintas. Kecepatan kendaraan di D.I Panjaitan melambat tepat di sekitar persimpangan sebab terdapat jalan rusak.

Tidak ada Gerbang Tol atau gardu darurat pada akses keluar Jalan Tol Pejagan-Pemalang, pemudik tidak dipungut biaya buat melewati Jalan Tol ini. Minus Gerbang Tol bikin lalu lintas keluar Jalan Tol ini bisa makin deras, kami membaca ada peluang penumpukan kendaraan di persimpangan.

Bayangan itu mengingatkan kembali pada kasus kemacetan sepanjang puluhan kilometer gara-gara arus keluar yang tersendat di pintu keluar Brebes Timur (Brebes Exit/Brexit). Tragedi yang menewaskan puluhan pemudik itu seharusnya jangan sampai terulang lagi.

Garry Andrew Lotulung/Kompas.com
BMW X3 saat melintasi Jalan Tol darurat Pejagan - Pemalang pada malam hari.
Estimasi kami, perjalanan Jalan Tol Pejagan-Pemalang sejauh 37 km akan ditempuh pemudik sekitar 1,5 jam dengan catatan kondisinya lowong. Kondisi jalan yang bergelombang serta berdebu dan berkerikil bikin pengemudi wajib ekstra hati-hati.

Pemudik lebih baik siapkan stamina prima, baterai cadangan ponsel, dan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang cukup saat memutuskan ingin melintasi Jalan Tol Pejagan-Pemalang. Pastikan juga kondisi mobil, seperti tekanan ban dan fungsi wiper dalam kondisi baik.