Jakarta, Otomania.com - Salah satu kebiasaan yang dilakukan pemudik mobil pribadi dalam menyiapkan kendaraan adalah memasang kompartemen tambahan seperti roof box. Hal ini memang menjadi solusi agar ruang kabin tetap lapang, namun sayangnya banyak yang lupa diri.
Baca : Enam Komponen Mobil yang Wajib di Cek Sebelum Mudik
Iwan Abdurahman, General Repair Service Manager Toyota Astra Motor (TAM), menjelaskan pemasangan roof box boleh saja dilakukan, tapi tetap ada batasan berat daya angkutnya.
"Yang harus diingat adalah soal safety, kebanyakan orang cuma ingat fungsinya sebagai ruang tambahan, jadi sesukanya menyumpalkan barang tanpa perhatikan bobotnya. Secara standar sudah pasti saat memasang roof box titik berat mobil akan berubah, sacara kasat mata memang tidak akan berpengaruh tapi baru tersa saat berkendara," papar Iwan kepada Otomania, Jumat (2/6/2017).
Menurut Iwan, dengan bobot yang bertambah secara efek akan mempengaruhi pola laju kendaraan. Kemungkinan mobil untuk oleng terutama saat dalam kecepatan tinggi atau bermanuver dan pindah jalur sangat tinggi, karena itu harus diantisipasi bobot beratnya.
Hal ini juga disampaikan oleh General Manager Product Development Kia Mobil Indonesia (KMI) Arifani Perbowo. Menurut Arifani, penempatan barang di roof box tidak boleh sembarangan dan tidak semua barang boleh masuk.
Baca : Khusus Diesel, Ngabuburit Cek Kondisi "Water Sedimen Meter"
"Selain perhatikan berat, jangan masukan barang yang bisa bergerak atau goyang, karena hal ini berbahaya saat sedang dalam perjalanan, kemungkinan barang tersebut terpental cukup tinggi dan bisa membahayakan pengendara lain," ujar Arifani.
Untuk pemasangan roof box, Arifani menyarankan agar sesuai dengan bodi mobil. Selain itu utamakan membeli model roof box yang pipih agar mobil tetap memiliki daya aerodinamis.