Jakarta, Otomania.com – Produsen pelumas belakangan ini kerap memperkenalkan pelumas dengan tingkat viskositas yang semakin encer. Alasannya, pelumas jenis ini diklaim sesuai dengan komponen mesin motor dan mobil terbaru yang semakin rapat.
Ini membuat anggapan pelumas yang makin encer, semakin baik untuk mesin. Termasuk soal performa yang diperoleh. Padahal ini tidak sepenuhya benar.
“Pelumas itu paling baik dilihat dari spesifikasi yang dibutuhkan mesin mobil atau motor kita. Misal, Lamborghini, itu justru pakai oli yang tidak terlalu kental, 10W-60,” ucap Totok Subagyo, Brand Small Engine Oil Manager PT Pertamina Lubricants beberapa waktu lalu.
Kenapa Lamboghini yang terkenal sebagai mobil kencang malah menggunakan pelumas yang kental? Ini karena mobil sport menggunakan pelumas kental secara ketahanan dari sisi aditif atau gesekan tidak mengalami masalah.
“Hal yang pertama dilihat adalah presisi antar-logam di mesin seperti apa. Jadi memang ukuran pelumas baik atau tidak bergantung dari spesifikasi yang dibutuhkan, bukan dari kekentalan pelumas tersebut,” ucap Totok.
Spesifikasi oli mesin yang direkomendasikan biasanya terdapat pada area blok mesin atau buku panduan. Cocokkan dengan spesifikasi pelumas di bagian kemasannya, biasaya diwakili bilangan SAE. Makin besar angkanya berarti semakin kental.