Jakarta, Otomania.com – Di dalam mesin ada banyak komponen metal mekanis yang bergesekan, agar tidak aus maka dibutuhkan pelumas atau oli. Oli berteman dengan komponen metal namun juga punya musuh, yang paling bebuyutan ada dua.
Keduanya yaitu air dan debu. Oli dipastikan bakal bermasalah kalau tercampur dua benda itu.
Di dalam mesin bukan hanya ada komponen internal dan oli tapi juga udara. Nah, seiring naik-turunnya suhu mesin karena pemakaian, udara itu bisa terkondensasi alias berubah menjadi benda cair. Atas alasan itulah mengapa oli harus rutin diganti, meskipun kendaraan tidak selalu digunakan.
“Uap air itu bisa ada ketika mesin dingin-panas berulang. Meski sedikit, tapi kalau dalam waktu enam bulan sedikit berpengaruh pada kualitas,” kata Brian Bayu Sukmana, Passanger Diesel Oil Pertamina Lubricants, di Jakarta, Senin (5/56/2017).
Kondisi terparah oli tercampur air ketika banjir. Skenarionya, air masuk ke mesin melalui saringan udara. Gejala oli tercampur air atau dikenal water hammer punya efek fatal, bisa sampai membengkokkan piston.
Sama seperti air, debu juga bisa masuk dari saringan udara. Partikel kecil debu yang tercampur memungkinkan bikin lecet ketika berada di antara gesekan komponen metal dalam mesin.