Jakarta, Otomania.com – Jika Anda berniat mudik tahun ini menggunakan mobil, dan itu pun harus pakai mobil ”STW” alias setengah tua, atau sudah jam terbang km-nya sudah tinggi, sudah seharusnya ada pemeriksaan lebih detail. Ini penting untuk memastikan kenyamanan dalam perjalanan.
Menurut Rusdi Sopandi, Manajer Mekanik Brum Indonesia sekaligus punggawa bengkel Fendryss, Pondok Kelapa, Jakarta Timur, pada dasarnya mobil ”tahun muda” atau ”tahun tua” akan ada perbedaan pengecekan jika harus melakukan perjalanan jarak jauh.
”Menggolongkan mobil masuk ke perawatan lebih intensif bukan dari tahun pembuatannya, tetapi dari jumlah kilometer yang sudah ditempuh. Karena ada beberapa komponen yang harus dicek fungsi dan kondisinya ketika sudah mencapai jarak tertentu,” ucap Rusdi, (5/6/2016).
Di bengkel resmi sekalipun, lanjut Rusdi, jika memang mobil akan digunakan untuk perjalanan jarak jauh, dalam hal ini mudik, akan ada pembedaan pengecekan. Jika mobil baru atau berusia kurang dari tiga tahun, atau juga yang jarak tempuh masih rendah, cukup dengan mengecek kondisi mesin, pelumas, dan pendingin, di samping peranti keamanan seperti rem, lampu, dan sebagainya.
Lebih Detail
Sementara pengecekan untuk mobil ”lama” harus diperluas. ”Misalnya tali kipas (drive belt), pompa air, dan sistem pendingin untuk diperhatikan kondisi selang-selangnya. Sehari-hari mungkin tahan, tapi untuk jarak jauh belum tentu. Rem juga, kendaraan baru cuma diperiksa ketebalan kampasnya, kalau mobil lama harus lebih jauh, apakah ada kebocoran sistem minyak rem, kondisi minyak rem, hingga piringan rem,” kata Rusdi.
Intinya, komponen yang disebut chemical harus ditinjau ulang berdasarkan jumlah kilometer yang sudah ditempuh. Misalnya minyak rem, usianya 40.000 km. Jika sudah mendekati, sebaiknya diganti. Oli gardan, usianya 80.000 km. Kalau mendekati itu, sebaiknya diperiksa dan olinya diganti. Sistem pendingin 80.000 km, mencapai atau mendekati, harus mendapat perawatan ekstra.