Waspada Jam Lelah Saat Berpuasa

Setyo Adi Nugroho - Rabu, 31 Mei 2017 | 09:05 WIB

Pemudik motor terjebak macet di jalur alternatif Karawang-Cikampek, Cilamaya, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (27/7/2014). Arus mudik ke kota-kota di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur diperkirakan akan masih padat hingga H-1 Lebaran. (Setyo Adi Nugroho - )

Jakarta, Otomania.com – Selama bulan Ramadhan, berkendara bisa saja menjadi kegiatan yang cukup menguras energi. Namun tuntutan aktivitas dan pekerjaan mengharuskan kita berkendara menuju satu tempat.

Menurut Poedyo Santosa, instruktur senior Indonesia Road Safety Agent (IRSA), selama bulan puasa, baik pengendara motor dan pengemudi mobil perlu memperhatikan beberapa hal. Paling penting adalah fisik, mental dan kendaraan.

”Tiga hal ini paling penting, fisik, mental dan kendaraan. Semuanya harus dalam keadaan baik dan siap berkegiatan,” ucap Poedyo yang akrab disapa Ipung kepada Otomania, Selasa (30/5/2017).

Poedy mengungkapkan para pengguna kendaraan patut mewaspadai jam-jam lelah. Waktu tersebut biasanya antara pukul 12.00 sampai 15.00 serta pukul 21.00 sampai 05.00.

Biasanya pada malam hari, orang yang berpuasa harus melakukan aktivitas sahur. Ini yang menyebabkan jam tidur sedikit berkurang.

Pada jam-jam tersebut diharapkan pengendara mewaspadai serangan kantuk berat. Solusinya, jangan dipaksakan untuk berjalan namun berhentilah untuk beristirahat.

”Berhenti sejenak. Tepikan kendaraan, istirahat sekitar 15 sampai 30 menit. Nanti akan segar kembali,” ucap Ipung.

Jika sudah demikian, pengendara akan lebih siap untuk menempuh perjalanan. Ini jauh lebih aman dibanding memaksakan berkendara dalam keadaan lelah tersebut.