Perilaku Pengemudi yang Bisa Memicu Kecelakaan

Aditya Maulana - Rabu, 31 Mei 2017 | 03:26 WIB

Colt Diesel dengan rem blong menabrak dua mobil Patroli Layanan Jalan Tol (LJT) milik Jasa Marga yang tengah bertugas menyelesaikan evakuasi Kontainer yang mengalami kecelakaan semalam di Jalan Tol Cipularang KM 91. (Aditya Maulana - )

Jakarta, Otomania.com - Terjadinya kecelakaan kendaraan bermotor di jalan raya dipicu banyak faktor. Ternyata, selain jalan, kendaraan, dan cuaca, terdapat beberapa hal, seperti perilaku dari pengguna mobil atau sepeda motor itu sendiri.

Berdasarkan data dari Korlantas Polri, sepanjang 2016 pemicu utama kecelakaan masih dipegang oleh perilaku berkendara. Jumlahnya mencapai 97,9 persen.

Dijelaskan Edo Rusyanto, Koordinator Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman) di blognya, terdapat lima perilaku pengemudi yang paling memicu terjadinya kecelakaan.

Pertama lanjut Edo, tidak waspada memperhatikan gerakan lalu lintas dari arah depan. Aspek ini menyumbang sekitar 22,5 persen terhadap total kecelakaan yang terjadi tahun lalu.

Kedua, tidak bisa menjaga jarak aman. Perilaku ini menyumbang sekitar 17 persen terhadap total kecelakaan di jalan. Setiap hari terjadi sekitar 44 kasus sepanjang 2016.

Selanjutnya, ketiga, yaitu ceroboh saat mau belok. Aspek ini menyumbang sekitar 14 persen terhadap total kecelakaan. Angka itu setara dengan 36 kasus per hari.

Keempat, ceroboh ketika hendak mendahului kendaraan lain. Faktor ini menyumbang sekitar 11 persen terhadap total kecelakaan. Setiap hari, ada 30 kasus kecelakaan yang dipicu perilaku ini.

Terakhir, melebihi batas kecepatan. Kontribusi aspek ini sekitar 7 persen atau setara dengan rata-rata 18 kasus per hari.

"Perilaku seperti ini bisa diubah asalkan ada kemauan dari masing-masing pengendara," ujar Edo seperti Otomania.com kutip di blog milik pribadinya, Rabu (31/5/2017).