Puasa Sama Dengan Berpikir Positif Ketika Berkendara

Aditya Maulana - Sabtu, 27 Mei 2017 | 09:31 WIB

Suasana mengemudi Daihatsu Copen. (Aditya Maulana - )

Jakarta, Otomania.com - Banyak tantangan ketika sedang berkendara di jalan raya. Mulai gangguan dari kendaraan bermotor, hingga faktor lainnya, seperti prilaku dari pengguna jalan lain yang bisa membuat kesal. Kalikan dua perasaan ini, karena beban biasanya lebih besar ketika sedang berpuasa.

Kondisi fisik, dahaga, dan lapar, kerap mengancam konsentrasi di jalan jadi buyar. Belum lagi keinginan tergesa-gesa untuk mengejar waktu berbuka di rumah, kadang justru jadi ancaman pengguna kendaraan di jalan.

Misalnya, kebut-kebutan, melanggar aturan lalu lintas, dan masih banyak lagi yang lainnya. Sebenarnya, bukan hanya di bulan puasa, setiap hari pengendara mobil atau sepeda motor harus berpikir positif.

Menurut Edo Rusyanto, Koordinator Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman), selalu perkirikan positif bisa mengurangi risiko terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Edo mencontohkan, tidak ada gunanya mengejar pengguna motor atau mobil yang ungal-ugalan. Kata dia, apakah dengan menasehati, bisa mengubah perilakunya dalam sekejap, jelas tidak.

"Kalau mengejar seperti itu sudah jelas kita ikut ugal-ugalan dan bisa bikin celaka diri sendiri, bahkan orang lain di sekitarnya," kata Edo kepada Otomania.com melalui pesan singkat, Jumat (26/5/2017).

Selain itu, jangan mudah terpancing emosi. Sebaiknya lanjut Edo jika menemukan hal yang bikin kesal, sebaiknya langsung berpikir logis dan tetap mematuhi semua aturan lalu lintas.

"Berpikir logis, bisa meredam emosi kita ketika berkendara melihat atau ditemukan dengan pengendara yang ugal-ugalan, dan lain sebagainya," kata dia.