Perhatikan Ini saat Bonceng Buah Hati dengan Motor

Setyo Adi Nugroho - Selasa, 23 Mei 2017 | 20:07 WIB

Pemudik motor terjebak macet di jalur alternatif Karawang-Cikampek, Cilamaya, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (27/7/2014). Arus mudik ke kota-kota di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur diperkirakan akan masih padat hingga H-1 Lebaran. (Setyo Adi Nugroho - )

Jakarta, Otomania.com - Pengguna sepeda motor terutama yang memiliki anak kecil, kerap membawa anaknya berkendara. Mereka memposisikan sang anak berada di depan dengan alasan lebih mudah untuk diawasi.

Namun ternyata posisi ini justru berbahaya untuk keselamatan sang buah hati. Potensi bahaya yang ditimbulkan justru lebih besar dibanding berada di belakang pengendara.

"Meletakkan anak kecil di depan ini berbahaya, salah satunya bisa terkena kotoran dan debu atau mungkin kerikil. Angin juga tidak baik untuk anak-anak karena bisa melemahkan kondisi kesehatan mereka," ucap Murniyanti, anggota Women on Wheels yang juga praktisi keselamatan saat ditemui beberapa waktu lalu.

Aturan yang tepat membawa anak adalah sama dengan membawa penumpang dewasa. Posisi paling benar ada di belakang kemudi, tidak lupa dengan perangkat keselamatan lengkap seperti helm, jaket dan sepatu.

Murni juga mengungkapkan selama ini banyak orang tua yang memaksa membawa anak-anak mereka bepergian dengan motor meski masih belum cukup umur. Batasan cukup umur adalah mampu memegang pengendara di depannya dengan tenaga sendiri.

"Kadang anaknya masih kecil, dibawa pakai kain. Diikatkan. Itu jelas berbahaya karena untuk pengendara sendiri dapat kehilangan konsentrasi nantinya jadi kecelakaan," ucap Murni.

Untuk lebih aman guna memastikan si kecil sudah bisa dibawa menggunakan motor adalah dengan mencoba apakah kakinya sudah bisa mencapai pijakan kaki penumpang.

Terakhir untuk keselamatan jangan membonceng anak lebih dari satu atau membonceng hingga lebih dari dua orang. Tidak lupa patuhi peraturan lalu lintas selama di jalan raya.