Jakarta, Otomania.com – Puas membahas penampilan luar dan interior sedan sport Mercedes AMG C43 Coupe terbaru, tiba saatnya untuk performa. Ada alasan kenapa sedan sport ini mendapat julukan sebagai ”baby AMG”.
Ini karena mobil ini menggunakan mesin V6 2.996 cc Biturbo yang diatas kertas mampu menghasilkan tenaga 367 tk dan torsi 520 Nm. Mesin ini disandingkan dengan transmisi otomatis 9G-TRONIC yang dikembangkan AMG khusus untuk varian ini.
AMG C43 Coupe juga menyediakan tiga mode pengendaraan yang dapat dipilih. Mercedes menyebutnya sebagai Dynamic Select dimana pengemudi bisa memilih mode pengendaraan mulai dari Comfort, Eco, Sport dan Sport+.
Mode pengendaraan ini membuat settingan mobil mulai dari suspensi, power steering, transmisi dan mesin menyesuaikan model yang dipilih. Selama pengujian performa di sirkuit Sepang, Malaysia, tentu mode Sport+ yang dipilih. Mode ini membuat mesin mengeluarkan tenaga hingga putaran maksimum serta mematikan fitur stabilty control untuk membuat pengendalian kendaraan dirasakan pengemudi.
Mengendarai AMG C43 ini terasa seperti bertemu hewan buas yang sudah dijinakkan. Pasalnya, bila dibandingkan dengan sang kakak dari varian AMG 45 dan 63 yang lebih buas, mesin mobil ini tidak terlalu galak.
Apakah ini titik kelemahannya? Tergantung. Untuk penggemar mobil sport yang sudah terbiasa dengan mesin bertenaga besar tentu akan merasakan sesuatu yang kurang dari mobil ini. Namun untuk pemilik yang baru memiliki mobil sport, tenaga ini terasa cukup. Malah menyenangkan untuk menginjak pedal gas dalam-dalam di lintasan tertutup di akhir pekan misalnya.
Saat di kecepatan tinggi secara otomatis komputer akan mengubah berat kemudi. Meski berubah lebih berat namun tidak ada kesulitan untuk memutar kemudi saat berbelok di lintasan. Fitur power steering ini juga patut diacungi jempol karena mampu menerjemahkan keinginan pengemudi dengan cepat untuk menuju arah yang dituju.
Mesin 3.0L Biturbo AMG ini mampu membenamkan badan pengemudi ke jok lebih dalam. Selain itu sensasi menggelegar dari dua knalpot di bagian belakang membuat adrenalin terpompa lebih besar menginjak pedal gas dalam-dalam.
Perhatian justru datang dari transmisi otomatis 9G-TRONIC di AMG C43 Coupe ini. Beberapa kali transmisi ini terasa lambat berganti saat penggunaan paddle shift di kemudi. Saat di mode D otomatis, pergantian tidak mengalami masalah namun saat pengendalian penuh di sirkuit, keinginan mengganti gigi tidak cukup cepat.
Sistem pengereman ditingkatkan dari varian C-Class biasa yakni cakram berukukran 14,2 inci di depan dan 12,6 inci dibelakang dengan desain berongga. Ini untuk menghadirkan kemampuan mengurangi kecepatan yang dibutuhkan mobil dan bekerja baik saat mobil harus mengurangi laju dari 230 kpj di lintasan lurus dalam jarak 150 meter.
Mobil yang dibanderol Rp 1,449 miliar off the road ini bisa jadi pilihan para penggemar mobil sport yang ingin mobil bertenaga dan berkelas. Selain coupe, Mercedes juga menyediakan varian sedan, estate dan SUV di kelas GLC.