Macet Mempengaruhi Umur Pelumas Mesin

Setyo Adi Nugroho - Senin, 22 Mei 2017 | 13:15 WIB

Kendaraan terjebak macet di Jalan Dewi Sartika, Depok, Rabu (26/4). Kemacetan lalu lintas menjadi salah satu masalah serius yang dihadapi Kota Depok pada usianya ke-18. Kepadatan lalu lintas tersebut imbas dari tumbuhnya permukiman, penduduk, dan kendaraan bermotor yang cukup pesat di kota ini. (Setyo Adi Nugroho - )

Jakarta, Otomania.com - Fungsi pelumas atau oli pada mobil memiliki peran penting untuk kerja mesin. Seiring berjalannya waktu, pelumas tersebut membutuhkan penggantian karena fungsi pelumasannya mengalami penurunan kualitas.

Selama ini mobil dengan kebiasaan bepergian jarak jauh dinilai lebih sering berganti oli dibandingkan mobil-mobil yang bepergian jarak dekat. Ternyata ini tidak sepenuhnya benar.

"Tidak seperti itu. Umur oli lebih lama bagi mobil yang sering jalan jauh tapi lancar, dibanding mobil yang jalan cuma 20 kilometer tapi dalam kondisi jalan yang macet," ucap Shofwatuzkki, B2C Lubricants Technical Manager PT Shell Indonesia saat ditemui beberapa waktu lalu.

Kondisi macet atau stop & go merupakan kondisi yang paling membuat mesin bekerja keras. Pasalnya mesin melakukan pembakaran di kondisi kompresi rata-rata rendah sehingga berpotensi menghasilkan apa yang disebut "blow by gas".

Sederhananya, kondisi ini adalah merembesnya gas yang mengandung bensin sisa pembakaran ke bagian karter oli. Sehingga membuat oli terkontaminasi bahan bakar. Padahal kedua zat ini memiliki beda tujuan sehingga akan berpengaruh pada performa mesin.

"Ini kenapa para pemilik mobil yang di perkotaan, biasanya kena macet, jarang disarankan mengikuti petunjuk sesuai jarak. Bila kerap bertemu macet baiknya melihat petunjuk penggantian berdasarkan waktu yang diberikan pabrikan," ucap Zaki.