Begini Teknik Mengerem Mendadak buat Moge

Agung Kurniawan - Rabu, 17 Mei 2017 | 17:10 WIB

Instruktur safety riding tengah melakukan kompetisi skala nasional ke-11 yang diselenggarakan AHM di Surabaya, Rabu (17/5/2017). (Agung Kurniawan - )


Sidoarjo, Otomania.com
– Kecelakaan pada pengendara sepeda motor berkapasitas mesin besar (moge) di atas 500 cc, kerap terjadi di kota-kota besar Indonesia. Terakhir terdengar, terjadi di seputaran Pondok Indah, Jakarta Selatan, yang mengakibatkan pengendara Suzuki Hayabusa, tewas di tempat.

Sulit dipungkiri, kadang pemilik atau pembeli moge tak sebanding dengan kemampuannya bermanuver di atas kendali. Tenaga yang galak, terkadang mengagetkan sang pemilik, karena memang kurang mendalami teknik berkendara yang baik dan aman, apalagi saat menghadapi kondisi panik.

Salah satu keadaan yang kerap dihadapi ketika di jalan umum, adalah kondisi harus melakukan pengereman mendadak. Johanes Lucky, chief instructor safety riding PT Astra Honda Motor (AHM), mengatakan, salah satu tindakan yang pasti dilakukan ketika pengereman darurat adalah kebiasaan yang kerap dilakukan pengendara dalam kondisi normal.

“Kalau si pengedara biasa mengerem dengan menekan rem sekuat tenaga. Maka itu juga yang akan dilakukan saat panik. Akibatnya, ban akan terkunci, sehingga selip, dan justru menimbulkan celaka,” kata Johanes.

Apalagi bicara moge, yang punya bobot dan tenaga berbeda dari motor kecil yang kerap berinteraksi dengan masyarakat umum. Teknik pengereman mendadak juga punya perbedaan tersendiri.

“Kalau buat moge, pengereman mendadak dilakukan dengan cara, menutup gas, kemudian meremas tuas rem depan, dan menginjak rem belakang. Komposisinya tetap lebih besar rem depan ketimbang rem belakang. Saat pengereman, posisi tubuh juga wajib membantu gaya grafitasi yang tertumpu pada ban depan. Jadi badan agak mundur kebelakang, mencegah supaya ban belakang ikut terangkat,” kata Johanes, menjelaskan.

Pastikan juga, lanjut Johanes, kedua ban tak terkunci, mencegah terjadinya selip. Sehingga, faktor konsentrasi mutlak dimiliki saat berkendara motor.

“Ketika motor berhenti, usahakan mesin tidak sampai mati, dan kaki yang turun pertama sebagai tumpuan, adalah sebelah kiri. Ini menyesuaikan kondisi lalu lintas di Indonesia, ketika mau jalan lagi, wajib tengok dulu ke kanan, setelah aman baru jalan,” kata Johanes.

Kembali bicara soal teknik pengereman mendadak pada moge, harus dipelajari dan dilakukan dalam keseharian. Cara mengerem dengan menutup gas, dan menarik tuas rem dengan empat jari, dan menginjak rem belakang, jadikan kebiasaan. Setelah kebiasaan terwujud, maka dalam kondisi panik atau darurat, teknik pengereman yang dilakukan pasti sudah benar.