Jakarta, Otomania.com- Salah satu komponen yang cukup penting pada proses kerja mesin kendaraan adalah pelumas atau oli mesin. Tanpa pelumas, mesin akan kesulitan dalam bergerak dan akan menimbulkan gesekan serta panas berlebih yang membuat mesin mudah rusak.
Salah satu anggapan lainnya adalah pilihan oli yang tepat mampu membuat mesin lebih efisien dalam pemakaian bahan bakar. Namun anggapan ini tidak sepenuhnya benar.
“Untuk efisiensi bahan bakar, faktor paling dominan adalah cara berkendara atau perilaku pengemudi. Pemilihan pelumas paling hanya menyumbang 5 persen ke efisiensi bahan bakar,” ucap Shofwatuzzaki, B2B Lubricants Technical Manager PT Shell Indonesia saat ditemui beberapa waktu lalu.
Perilaku mengemudi sendiri menyumbang sampai 30 persen efisiensi bahan bakar kendaraan. Selain itu saat pemilik motor atau mobil memilih pelumas yang tidak tepat akan membuat kondisi mesin kotor dengan adanya endapan yang menumpuk. Ini tentu akan membuat mesin tidak bekerja maksimal dan efisiensi bahan bakar menurun.
Oleh sebab itu, pemilik kendaraan baiknya menyesuaikan pelumas mesin dengan spesifikasi dari pabrikan. Ini agar kinerja mesin tidak terganggu dengan pelumas yang tidak sesuai rekomendasi.
“Produk kendaraan terbaru saat ini dituntut untuk memiliki efisiensi bahan bakar yang baik sehingga produk pelumas turut menyediakan beragam spesifikasi yang sesuai dengan jenis mesin tersebut. Kewajiban pemilik mobil dan motor mengikuti spesifikasi tersebut,” ucap Zaki.