Kuala Lumpur, Otomania.com – Pabrikan otomotif Mercedes-Benz di Indonesia memiliki beragam varian kendaraan. Namun untuk mesin, tawaran paling banyak adalah mesin bensin dengan beragam ukuran kubikasi dan hanya menyediakan mesin diesel untuk varian V-Class.
Bila melihat ragam produk Mercedes di luar negeri, varian bermesin diesel tidak kalah pamor dengan bensin. Lantas apa yang membuat Mercedes enggan membawa produk dieselnya ke Indonesia?
“Sebenarnya bukan tidak mau, tapi berdasarkan audit yang dilakukan Daimler, induk perusahaan Mercedes-Benz, Indonesia masuk bad fuel country untuk mesin diesel. Jadi yang masuk kemari tidak bisa terlalu banyak, harus mesin badak, salah satunya hadir di V-Class tersebut,” ucap Hari Arifianto, Deputy Director Marketing Communication Mercedes-Benz Indonesia saat ditemui di Kuala Lumpur, Kamis (11/5/2017).
Audit yang dilakukan pabrikan yang bermarkas di Stuttgart tersebut dilakukan berkala juga tanpa sepengetahuan Mercedes-Benz Indonesia. Dari hasil audit tersebut, hanya produk Pertamina Dex yang dinyatakan lulus uji.
“Jadi bukannya kita mau menganak tirikan mesin diesel. Pengembangan diesel di luar negeri terus berjalan namun untuk produk yang dimasukkan ke dalam negeri menunggu kualitas bahan bakarnya dulu bisa merata di semua daerah,” ucap Hari.
Portfolio Mercedes untuk mesin diesel banyak untuk kendaraan komersial. Untuk kendaraan penumpang beberapa model antara lain GLE yang dijual di negara Eropa dan Amerika, serta varian sedan mulai dari C Class sampai S Class. Namun kabar terakhir untuk pasar Amerika, Mercedes tidak lagi menjual produk dieselnya mulai tahun ini.
Di Indonesia, tawaran mesin diesel diberikan pada model V 220 d yang dekat dengan kendaraan komersial dan baru dikenalkan pada pameran IIMS lalu. Menggunakan mesin 2.1L 4 silinder mesin ini mampu menghasilkan tenaga 163 tk dan torsi 380 Nm.
Sebelumnya Mercedes sempat menawarkan varian E Class bermesin diesel, namun kemudian tidak lagi ditawarkan pada generasi terbaru. Alasannya, penjualannya tidak sebanyak mesin bensin.