Soal Menyalip, Jangan Asal-asalan Ada Tekniknya

Aditya Maulana - Sabtu, 6 Mei 2017 | 14:05 WIB

Touring Honda CBR250RR. (Aditya Maulana - )

Jakarta, Otomania.com - Berkaca pada kasus kecelakaan sepeda motor sport di Surabaya, Jawa Timur, akhir pekan lalu, setiap pengguna kendaraan bermotor harus lebih hati-hari ketika ingin menyalip. Usahakan, kondisi sekitar tetap aman.

Dijelaskan Jusri Pulubuhu, penggiat keselamatan sekaligus Kepala Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), paling utama adalah perlu atau tidak menyalip. Jika perlu, maka yang terpenting usahakan kondisi di sekitar aman.

"Kalau tidak diperlukan, tidak harus menyalip. Karena berdasarkan data dari Korlantas Polri, kecelakaan paling besar, hampir 90 persen disumbang dari kendaraan ketika menyalip," kata Jusri saat dihubungi Otomania.com, Jumat (5/5/2017).

Cara pertama, kata Jusri lihat spion dan pastikan tidak ada kendaraan lain atau yang akan mengganggu. Setelah itu, tambah kecepatan, agar bisa cepat kembali lagi ke jalur awal.

Bukan hanya itu, langkah selanjutnya dilarang mendahului kendaraan di jalan menurun, menanjak, atau belokan. Sebab bisa membahayakan, karena tidak bisa melihat kondisi jalan di depannya.

"Setelah mendahului kendaraan lain, pastikan juga masuk lagi ke jalur awal, karena ketika menyalip kita menggunakan jalur orang lain yang lawan arah," ujar Jusri.