Jangan Harap Jazz dan Brio Ikut Pakai Mesin Turbo

Febri Ardani Saragih - Selasa, 2 Mei 2017 | 08:25 WIB

Honda All-New CR-V generasi kelima (Febri Ardani Saragih - )

Jakarta, Otomania.com – Honda Prospect Motor (HPM) sudah memasuki era baru, menghadirkan mobil bermesin turbo. Saat ini sudah dua model yang pakai turbo di Indonesia, yaitu Civic dan CR-V. Lalu apakah masih ada lagi model lainnya yang sudah disiapkan?

Pihak Honda Prospect Motor (HPM) menjawab bukan tidak mungkin ada model baru yang diberi jantung pacu turbo. Namun, hal utama yang jadi pertimbangan yaitu keuntungan dari terpangkasnya Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). Itu artinya mesin turbo cuma masuk akal menggantikan mesin berkapasitas lebih besar.

Febri Ardani/KompasOtomotif
Honda Civic generasi ke-10 dijual di Indonesia sejak April 2016

Pada Civic yang meluncur tahun lalu, HPM memilih mengunakan mesin 1.5L turbo untuk melengserkan mesin lama 1.8L. Tahun ini, CR-V menggendong mesin serupa, 1.5L turbo, untuk menggantikan mesin 2.4L.

Kapasitas mesin yang menurun berarti Civic dan CR-V kena tarif PPnBM lebih rendah dari sebelumnya. Penurunan itu berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2013.

“Memang mesin turbo ini tren masa depan yang kita perhatikan keuntungannya buat konsumen, pada Civic dan CR-V ada benefitnya yaitu pajaknya turun,” kata Jonfis Fandy, Direktur Pemasaran dan Purna Jual HPM, di Jakarta, Jumat (29/4/2017).

HPM mengompensasi penurunan beban pajak itu dengan menekan kenaikan harga pada Civic dan CR-V baru. Selain itu, HPM juga bisa menambah berbagai fitur yang semakin menguatkan kompetisi masing-masing model.

Cuma untung buat ganti mesin besar

Jonfis lanjut menjelaskan, mesin 1.5 turbo yang dimiliki Honda sekarang tidak bakal menguntungkan bila dipakai pada model berkapasitas mesin sejenis atau di bawahnya. Tandanya, kecil kemungkinan bila Jazz, Brio, ataupun BR-V, bakal dipasangi mesin 1.5L turbo. 

“Kalau dengan mesin kapasitas yang sama terus ditambah turbo, harganya bisa naik Rp 50 – 60 juta. Itu jauh lebih tinggi. Teknologinya memang ada, tapi buat diaplikasikan ke semua model kami belum ada rencana, sampai sekarang belum kita pikirkan,” ucap Jonfis.