Jakarta, Otomania.com – Salah satu buah aliansi Mitsubishi dan Nissan di Indonesia yaitu soal logistik produksi. Chairman of the Board Mitsubishi Motors Corporation Carlos Ghosn mengatakan, kedua pihak belum lama ini telah membuat perjanjian kerja sama logistik.
Perjanjian itu terkait suplai komponen untuk produksi kendaraan di Asia Tenggara. Menurut Ghosn bila logistik dilakukan terpisah maka butuh modal yang besar, kerja sama ini bakal meningkatkan efisiensi.
“Jadi dengan memproduksi, membeli, dan kontrak bersama, kami berdua bisa kompetitif,” ucap Ghosn, di acara pembukaan pabrik baru Mitsubishi di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (25/4/2017).
Ghosn juga mengungkap dengan perjanjian itu, pabrik Nissan dan Mitsubishi di dalam negeri bisa memiliki pemasok yang sama. Dia juga mengatakan aliansi juga berarti kedua belah pihak memiliki akses ke platform kendaraan masing-masing.
CEO Mitsubishi Motors Corporation Osamu Masuko menjelaskan, pabrik baru Mitsubishi di Indonesia bisa memproduksi kendaraan untuk Nissan jika dibutuhkan. Saat ini kapasitas produksi pabrik 160.000 unit per tahun hanya untuk Mitsubishi, namun kapasitas bisa diperbesar sampai 240.000 unit bila harus memproduksi mobil Nissan.
Masuko juga memaparkan versi produksi MPV Mitsubishi XM Concept bakal memiliki versi Nissan, meski tidak dijelaskan kapan. Rencananya pabrik baru Mitsubishi akan memproduksi MPV baru pada September, setelah itu pada tahun depan ekspor dimulai.