Perilaku yang Bisa Membuat Rem Blong

Setyo Adi Nugroho - Senin, 24 April 2017 | 07:53 WIB

Tabrakan beruntun terjadi di Jalan Raya Puncak, Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, Puncak, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (22/4/2017). (Setyo Adi Nugroho - )

Jakarta, Otomania.com – Belakangan ini permasalahan rem blong ramai dibahas di media sosial. Ini dimulai dari kejadian kecelakaan di jalur Puncak yang melibatkan 13 kendaraan dan merenggut korban jiwa, Selasa (22/4/2017) lalu.

Permasalahannya adalah, kejadian yang disebut rem blong, baik di bus atau mobil penumpang, tidak begitu saja terjadi dengan mudah. Ada perilaku yang membuat mobil sampai tidak memiliki fungsi pengereman.

“Rem blong bisa terjadi karena kita tidak pernah periksa secara berkala kondisi mobil kita. Bahkan, misalnya pengemudi memiliki kebiasaan rem mendadak yang membuat kampas rem cepat habis, jika servis berkala rutin akan ketahuan sebelum rem bermasalah,” ucap Iwan Abdurahman, General Repair Service Manager Toyota Astra Motor (TAM), saat dihubungi, Minggu (23/4/2017).

Hal senada diungkapkan Agit Prasetya, Mekanik Datsun, yang mengungkapkan tidak ada perilaku dalam berkendara yang bisa membuat rem blong. Paling berpengaruh adalah seberapa rajin pemilik mobil membawa kendaraannya untuk servis rutin.

“Misal saat pengereman ada bunyi seperti gesekan besi sebagai indikasi kampas rem habis. Perlu dibawa ke bengkel tapi pemilik mobil tidak melakukannya, jelas harus siap menerima masalah dalam pengereman nantinya,” ucap Agit di waktu yang sama.

"Biasanya ada gejala yang bisa dirasakan pengemudi bila rem berkurang kinerjanya. Nah ini harus segera dilakukan pengecekan.Pokoknya jangan main-main sama rem karena sangat vital," tambah Iwan.