Solo, Otomania.com - Kontes modifikasi Black Auto Battle 2017 yang dimulai dari kota Solo, Jawa Tengah, resmi melahirkan juara-juara baru, Sabtu (22/4/2017). Selain gelar The Champ, pecahnya rekor dynotest di kelas free for all (FFA) justru yang paling banyak mencuri perhatian.
Mustang Shelby GT500 3Dara asal Solo sukses melongkapi tenaga kuda (tk) milik Nissan GTR dari Yogyakarta pada tahun lalu. Shelby ini pun kini menjadi mobil terbuas dan menjadi barometer bagi para penantangnya di Black Auto Battle musim 2017.
Secara performa dari hasil di atas panggung dyno, Shelby GT500 berkelir merah berhasil mengeluarkan tenaga hingga 688,7 tk. Angka tersebut lebih besar dibandingkan Nissan GTR yang mencetakan rekor dengan tenaga 584,9 tk.
Baca : Kalajengking Jadi Jawara Black Auto Battle Solo
Muscle car Amerika Serikat tersebut memang datang dengan tampang pabrikan. Eksterior hanya diberikan tambahan stiker kamuflase mata ular di headlamp serta pelek alumunium Forged Shelby berdimensi 20 inci yang disandingkan ban dengan profil tipis.
Masuk keurusan tenaga, mesin Ford Shelby GT500 lansiran 2009 berkapasitas 5.4L V8 SVT diklaim Panut yang merupakan perwakilan dari pemilik masih standar, namun untuk mendongkrak performanya, diberikan beberapa doping opsional.
"Lebih fokus pada airflow, untuk mesin keseluruhan standar, tapi kita kasih supercharger dan air-filter Kanne Bell, intake pipe Gimme 5 Mammoth, serta injektor Dynamic. Sama beberapa ubahan disektor pengapian dan ganti pully untuk besarkan bar," ucap Panut kepada Otomania di Solo, Sabtu (22/4/2017).
Menurut Panut, sebelum melakukan dyno di ajang Black Auto Battle, pengetesan pribadi sudah pernah dilakukan. Tapi hasil paling besar yang didapat baru saat gelaran Black Auto Battle kali ini.
Selain mesin, sektor interior juga sedikit mendapat beberapa penambahan, seperti seat belt Simpson 4 titik, panel autometer oil pressure, fuel pressure, serta boost press. Sedangkan untuk audio mengaplikasi subwoofer keluaran Pioneer yang dikolaborasikan dengan power supply Sony, dan equalizer Momentum.
Saat ditanya soal penggunaannya sehari-hari, Panut mengatakan mobil tersebut jarang digunakan untuk harian, tapi kalau dipakai lebih sering dibuat antar jemput anaknya ke sekolah. "Bapak jarang pakai, tapi kalau pakai paling buat antar jemput anak saja," ucap Panut.