Apa yang Baru di Black Auto Battle 2017

Stanly Ravel - Minggu, 23 April 2017 | 07:02 WIB

Black Auto Battle 2017 Solo (Stanly Ravel - )

Solo, Otomania.com - Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, ajang Black Auto Battle 2017 mengusung konsep baru dari sistem penjurian. Bila sebelumnya para juri harus menghampiri semua peserta, di tahun ini justru sebaliknya, peserta wajib mendatangi juri untuk penilaian.

Chief Operating Officer Asia Pasific Car Tuning Assocoation (APACT) Boy Prabowo, menjelaskan dengan sistem penjurian baru panitian bisa melihat secara detail mobil pesertanya.

"Lebih ke layout, jadi sekarang peserta akan mendatangi juri konsepnya seperti drive true. Dengan begitu juri juga bisa lihat saat mobil yang dimodifikasi masih bisa jalan dengan baik, beloknya bagaimana, melihat fungsi juga," ucap Boy kepada Otomania di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (22/4/2017).

Baca : Black Auto Battle Bukan Sembarang Ajang Modifikasi

Penilaian dilakukan melalui lima dasaar yang sebelumnya sudah disampaikan Boy, yakni eksterior, interior, mesin, kaki-kaki, dan audio. Unsur estetika serta tingkat kesulitan dalam mengerjakan atau mengaplikasi perangkat tambahan atau yang kustom juga menjadi poin perhitungan.

"Siapapun bisa main ekstrem, tapi kalau misalnya potong ini potong itu tidak rapih yang percuma, nilai estetika juga pasti berkurang," ucap Boy.

Stanly/KompasOtomotif
Black Auto Battle 2017 Solo

Selain sistem penjurian dengan metode baru, hal baru yang ikut diterapkan juga mengenaik kuota peserta. Menurut Boy, jumalah peserta disesuikan dari layout berlangsungnya acara, kecuali untuk dynotest.

"Bicara terget pasti beda-beda tiap kota, tapi di tiap kota kita punya layout yang berbeda juga. Contoh seperti di Solo, kita pasang tenda hanya 50 untuk modifikasi, yah yang ikut kontes segitu (50), tidak bisa mereka maksa ikut sampai dirikan tenda sendiri," ucap Boy.

Alasan Solo

Beda dengan kebanyakkan even modifikasi lainnya, Solo di kaca mata Black Auto Battle memiliki perkembangan yang sangat pesat di dunia modifikasi.

Stanly/KompasOtomotif
Black Auto Battle 2017 Solo

Surabaya dan Yogyakarta selalu menjadi tren modifikasi baik untuk sepeda motor atau mobil, menariknya Black Auto Battle justru memilih Solo sebagai kota pertama. Namun hal ini dilakukan bukan tanpa sebab, karena dari sisi pasar Solo memiliki perkembangan modifikasi yang cukup pesat.

"Ini bukan pertama kali kami bikin di Solo, sebelum-sebelumnya juga sudah. Untuk pasar kami, Solo justru trennya lebih bagus kualitas modifikasinya. Ada kecendrungan kalau kita bikin even di Solo, orang Jogja akan datang, tapi kalau dibalik, orang Solo males ke Jogja, tidak tau pasti kenapanya tapi memang begitu yang ada," ucap Boy.