Kunci Sukses Jualan Mobil Hibrida di Indonesia

Febri Ardani Saragih - Senin, 10 April 2017 | 20:05 WIB

Detail BMW X5 xDrive40e. (Febri Ardani Saragih - )

Jakarta, Otomania.com – Peran mobil hibrida di Indonesia sekarang cuma sebagai pelengkap varian atau produk ikonis merek. Keluhan yang datang dari para merek soal hibrida tidak populer yakni harganya kemahalan.

Pada dasarnya mobil hibrida pasti lebih mahal sebab diracang menggunakan teknologi tinggi. Di banyak negara, mobil jenis ramah lingkungan ini dibantu insentif dari pemerintah setempat agar bisa banyak dibeli masyarakat.

Hal itu belum terjadi di Indonesia. Dari sudut pandang perpajakan, perlakuan untuk kendaraan hibrida sama seperti kendaraan biasa, jelas Jodie O’tania, Head of Corporate Communication BMW Group Indonesia.

Febri Ardani/Otomania
BMW i8
“Kunci kesuksesan mmperkenalkan hibrida adalah komposisi pajak yang menguntungkan. Karena memang dari harga kendaraan sudah pasti meningkat secara signifikan,” ucap Jodie di Jakarta, Rabu (6/4/2017).

Harga kemahalan jelas bikin mobil hibrida tidak bisa bersaing. Dampaknya, hibrida sekarang malah dibeli biar jadi lambang kemapanan ketimbang peduli lingkungan.

BMW Group Indonesia memulai penjualan hibrida dengan model sport i8 sejak tahun lalu. Sebenarnya masih ada model lainnya yang sudah disiapkan, namun masih menunggu kesiapan soal purna jual dan infrastruktur lainnya.