Suzuki Siap Sambut Euro IV

Setyo Adi Nugroho - Jumat, 7 April 2017 | 18:45 WIB

Suzuki Ertiga Diesel Hybrid (Setyo Adi Nugroho - )

Jakarta, Otomania.com – Pemerintah telah memutuskan untuk memberlakukan standar emisi untuk kendaraan menjadi Euro IV. Keputusan ini dengan segera menjadi bahan pertimbangan pemegang merek untuk menyesuaikan produk-produk mereka yang hadir di Indonesia.

Pasalnya pemerintah akan memberlakukan peraturan ini pada September 2018 untuk mesin bensin. Salah satunya adalah Suzuki yang mempersiapkan produknya untuk mengikuti peraturan ini.

“Kita sudah siap dan mendukung program pemerintah tersebut. Hanya ada beberapa hal yang harus kita pastikan mengenai penerapan peraturan ini,” ucap Harold Donnel, 4W Markeitng Head of Product Development & Accessories PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Kamis (6/4/2017).

Salah satunya terkait dengan keputusan produk yang mengikuti program ini, apakah harus per September 2018 atau sebelum bulan tersebut sudah bisa mengikuti Euro IV. Ini yang masih ditunggu kejelasannya oleh Suzuki.

Dari persiapan produk, Suzuki tidak mengalami masalah. Selama ini spesifikasi produk mereka sudah memenuhi beragam standar emisi di berbagai wilayah berbeda.

“Tinggal disesuaikan saja. Secara spesifikasi sudah siap tinggal mau dipasang atau tidak untuk menjadi Euro IV,” ucap Harold.

Untuk melakukan penyesuaian ini Suzuki akan bicarakan dengan Suzuki Motor Corporation (SMC) mengenai prosedur produksi. Dari situ akan diatur untuk regional termasuk salah satunya Indonesia.

“Euro IV ada penyesuaian di bagian mesin, tentu akan ada tambahan investasi yang akan dilakukan. Tapi untuk saat ini berapa besarannya, kita belum tahu,” ucap Harold.

Kesiapan diesel

Dalam peraturan emisi Euro IV tersebut diatur juga persiapan untuk kendaraan bermesin diesel yang akan diberlakukan empat tahun setelah peraturan mesin bensin berlaku. Pemerintah menilai persiapan bahan bakar diesel yang berkualitas membutuhkan persiapan lebih panjang dari bensin.

Suzuki yang baru menghadirkan Ertiga Diesel, tidak ada masalah bahkan siap bila harus diberlakukan tahun depan.

“Tidak ada masalah. Jangankan 2022, tahun depan pun sudah siap. Kita diberi jangka waktu empat tahun akan kita manfaatkan untuk persiapan,” ujar Harold.