Jakarta, Otomania.com - Selain membangun kawasan wisata di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) akan membuat sirkuit yang tujuan utamanya untuk menggelar MotoGP.
Namun, konsep sirkuit yang diusung bukan seperti pada umumnya, melainkan sirkuit "Jalan Raya". Jadi, jika tidak digunakan untuk balap, bisa dilalui oleh kendaraan umum.
Menanggapi hal itu, Matteo Guerinoni sebagai komentator MotoGP mengatakan, banyak tugas yang harus diselesaikan jika membuat sirkuit seperti itu. Terutama, segi keamanan lintasan harus sesuai dengan standar Dorna Sport.
"Dorna harus tahu dulu bagaimana desainnya, kalau tingkat keamanan dan keselamatan untuk pebalap tidak tinggi, tidak akan disetujui konsep seperti itu," kata Matteo saat dihubungi Otomania.com, Kamis (6/4/2017).
Sirkuit MotoGP itu sendiri harus punya standar keamanan yang tinggi. Kata Matteo salah satunya seperti tikungan yang lebar, tidak ada tembok sehingga ketika jatuh pebalapnya tetap aman, dan masih banyak lagi.
Baca: MotoGP Lombok Balapan di "Jalan Raya"
"Beda dengan F1 yang diadakan di jalan umum, MotoGP tingkat keamanannya cukup tinggi. Kemarin hujan deras saja tidak boleh balapan. Jadi menurut saya itu yang harus dipertimbangkan," kata pria asal Italia itu.
Anggono Iriawan, Manajer Safety Riding dan Motorsport PT Astra Honda Motor (AHM) menambahkan, paling utama pembuat sirkuit harus mengantongi izin dari federasi balap internasional (FIA, FIM, dan CIK).
"Setahu saya di luar juga tidak ada sirkuit yang konsepnya seperti itu dijadikan untuk lintasan balap MotoGP. Tetapi kalau ini jadi dan dapat izin sangat positif, karena beda dari yang lain," kata Anggono.
Salah satu syarat untuk bisa mengadakan balap seperti MotoGP, yaitu punya sirkuit dengan grade A, sistem keamanan dan keselamatan juga menjadi hal utama, serta kualitas aspal harus bagus.