Gianyar, Otomania.com – Keputusan akhir menghentikan produksi dan penjualan MPV 7-penumpang Chevrolet Spin pada 2015, membuat General Motors (GM) Indonesia menata ulang skema bisnisnya.
Pemegang merek Chevrolet di Tanah Air itu hanya punya tiga model pada 2016, namun tahun ini langsung tancap gas dengan meluncurkan tiga model baru.
GM Indonesia telah belajar dari kasus Spin. Presiden Direktur GM Indonesia Gaurav Gupta, di Gianyar, Bali, Selasa (4/4/2017), menjelaskan, Spin tidak kuat masuk ke pasar dan biaya produksinya menjadi lebih mahal. Hal itu yang membuatnya tidak bisa bertahan.
“Kami pastinya harus lebih berhati-hati untuk setiap mobil yang kami luncurkan, posisinya harus bisa jadi pemenang di segmennya. Pemenang artinya bukan volume, tapi bisa diterima dengan baik, melayani konsumen, dan bertahan, itu yang penting,” kata Gaurav Gupra, Presiden Direktur GM Indonesia, di Gianyar, Bali, Selasa (4/4/2017).
Selepas kepergian Spin, GM Indonesia hanya menjual tiga model pada 2016, yaitu Orlando, Captiva, dan Trax. Pada Februari lalu, GM Indonesia secara mengejutkan langsung merlis tiga model sekaligus, yakni Spark, All-New Trax, dan Trailblazer.
Gaurav berharap dengan lima model, pertumbuhan Chevrolet bisa naik dua kali lipat dibanding tahun lalu. Dia memang tidak menyebut berapa hasil penjualan pada tahun lalu, namun dikatakan Chevrolet akan bertahan di segmen yang unik.