Jakarta, Otomania.com – Kisruh kubu angkutan konvensional dengan angkutan online di jalan bikin resah masyarakat. Apalagi jika kasusnya ketika jadi korban salah sasaran amukan massa yang bertikai.
Pengalaman traumatis itu terjadi pada Eggy Muhamad Juniardi saat berada di dalam Toyota Avanza yang dirusak sekelompok sopir angkutan kota di Bandung, Kamis (9/3/2017). Saat itu Eggy yang bersama keluarga, termasuk anaknya yang berusia 16 bulan, dikira sopir taksi online.
Baca: Ada di Mobil yang Diserang Sopir Angkot Bandung, Bayi 16 Bulan Masih Trauma
Avanza yang dikemudikan Eggy dipukul, ditendah, digoyang-goyang, bahkan kacanya dipecahkan pakai batu. Peristiwa itu bisa saja menimpa siapapun di jalanan, peluangnya lebih besar buat pengemudi mobil yang sering dipakai jadi taksi online, misalnya Avanza, Daihatsu Xenia, Suzuki Ertiga, atau Datsun GO+.
Saat kejadian, Training Director The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan memaparkan sikap yang seharusnya dilakukan buat penumpang. Pertama, jangan panik.
Rasa takut dan khawatir memang tidak terelakan bila jadi bagian situasi seperti itu, namun biar tetap berpikiran jernih untuk mengantisipasi hal buruk penumpang diharapkan tetap tenang.
Sikap kedua yaitu menjauh dari kaca dan pastikan pintu terkunci. Bagian kaca mobil sudah didesain agar tidak pecah berserakan, namun untuk menghindari cedera lebih baik menjauhkan tubuh.
Selanjutnya, tetap berpikir untuk berada di dalam kendaraan sampai situasi mereda. Lebih aman berada di kabin mobil saat emosi massa sedang tinggi.
“Terakhir buat pengemudi, berusaha keluarkan kendaraan dari kerumunan,” ucap Marcell, Selasa (21/3/2017).