Berkelahi di Jalan Tak Ada Untungnya

Setyo Adi Nugroho - Jumat, 17 Maret 2017 | 09:05 WIB

Perkelahian antar sopir kopaja 502 di perempatan Sarinah, Kamis (23/7/2015) (Setyo Adi Nugroho - )

Jakarta, Otomania.com – Berkendara menjadi salah satu pekerjaan yang cukup melelahkan. Berhadapan dengan kondisi kemacetan, tekanan waktu dan pengguna jalan lain membuat banyak kemungkinan terjadi dalam perjalan.

Salah satu permasalahan adalah terlibat konflik dengan pengguna jalan lain bahkan melibatkan emosi sesaat. Lantas bagaimana cara bersikap dalam menghadapi situasi ini?

“Cukup sulit berada dalam situasi semacam ini. Masalahnya apabila kita menerima tantangan dengan tantangan maka akan menimbulkan beragam akibat,” ucap Sony Susmana, Training Director dari Safety Defensive Consultan Indonesia saat dihubungi Kamis, (16/3/2017).

Baca : Sopir Emosi, Dua Truk Ini Adu Banteng

Sony mengungkapkan, bila sudah terlanjur terlibat emosi maka pengemudi harus siap menerima konsekuensi. “Kalau yang dihadapi anak kecil mungkin masih di atas angin. Tapi kalau yang dihadapi orang yang unggul dari fisik, jumlah lebih banyak, mau gimana,” ucap Sony.

Sony mengungkapkan, baiknya pengendara mengalah dan meminta maaf. Cara ini akan mengurangi resiko menuju situasi yang tidak terkendali seperti adu fisik sehingga ada salah satu yang terluka.

“Harus menumbuhkan sisi humanis, anggap seperti keluarga. Berpikir kalau keluarga yang saya perlakukan sama bagaimana. Berantem ujung-ujungnya juga jadi penyakit,” ucap Sony.