Sebisa Mungkin Hindari Konflik di Jalan Raya

Setyo Adi Nugroho - Jumat, 17 Maret 2017 | 08:25 WIB

Ilustrasi pengemudi lanjut usia. (Setyo Adi Nugroho - )

Jakarta, Otomania.com – Berada di jalan raya harus siap dengan segala kemungkinan. Salah satunya berada di satu area dengan pengguna jalan yang memiliki tingkat emosi cukup tinggi.

Contoh kejadian paling baru adalah kasus sopir truk yang “beradu banteng” dengan sopir truk lainnya. Kejadian yang direkam oleh jurnalis warga ini bahkan sempat viral dan mengundang banyak reaksi pengguna media sosial.

Baca : Sopir Emosi Dua Truk Ini Saling Adu Banteng

Lantas adakah cara untuk menghindari terlibat konflik dan emosi dengan pengguna jalan lain?
Sony Susmana, Training Director dari Safety Defensive Consultan Indonesia mengungkapkan, beragam faktor seperti kondisi lalu lintas yang macet membuat emosi meningkat. Ini membuat tumbuh karakter pengemudi yang agresif.

“Prinsipnya, ada memang pengemudi yang punya karakter agresif. Itu harus dihindari dengan cara menjauh. Kedua, menjaga jarak aman dengan kendaraan lain,” ucap Sony saat dihubungi Kamis, (16/3/2017).

Menurut Sony, dua cara itu bisa mengurangi potensi konflik. Terlebih kondisi lalu lintas membuat seorang pengemudi terburu-buru bahkan mau menang sendiri.

Tindakan preventif lain bisa dimulai dari diri sendiri seperti menyiapkan mental, berangkat lebih cepat agar tidak terburu-buru, serta melakukan defensive driving selama berkendara.

“Intinya menyadari bahwa emosi tidak akan menguntungkan. Jaga jarak dan menghindar jadi jalan keluar paling tepat dalam kondisi seperti ini,” ucap Sony.