Pentingnya "Paddock Stand" untuk Motor Sport

Setyo Adi Nugroho - Kamis, 16 Maret 2017 | 08:45 WIB

MV Agusta meluncurkan Brutale 800 di Indonesia, baru tersedia lima unit, dan sudah ludes terjual. (Setyo Adi Nugroho - )

Jakarta, Otomania.com – Sepeda motor yang jarang digunakan ternyata berpotensi menyimpan banyak masalah. Biasanya adalah jenis motor hobi atau modifikasi seperti motor besar (moge) atau jenis sport.

Motor yang banyak dimiliki kalangan pehobi ini hanya menggunakan motornya saat tertentu. Untuk jenisnya mulai dari motor sport bermesin kecil hingga mesin besar atau moge.

“Motor yang diam itu membuat komponen yang sebenarnya diciptakan untuk gerak menjadi rentan rusak. Misal gir, rantai, serta suspensi bisa getas atau karatan,” ucap Febby Sagita, Ketua MV Agusta Club Indonesia saat ditemui beberapa waktu lalu.

Kerusakan lebih rentan hadir saat motor sport diam mengandalkan standar samping. Komponen yang bisa terpengaruh adalah ban.

Otomania/Setyo Adi
Showroom moge bekas

Saat motor menggunakan standar samping kedua ban masih menapak pada permukaan tanah. Ini menyebabkan masalah ban dengan sisi tak beraturan atau flat.

“Apalagi untuk motor sport yang suka dibawa ke sirkuit, yang telah diganti menggunakan ban lunak. Kalau didiamkan akan berpengaruh ke kondisi karet ban,” ucap Febby.

Febby menyarankan, pemilik motor sport memiliki standar tambahan atau yang biasa disebut paddock stand. Ini untuk merawat kondisi ban motor agar selalu siap pakai.

Selain itu, usahakan tekanan ban selalu diperiksa sesuai standar pabrikan. Apabila tidak digunakan tekanan bisa dilebihkan atau tetap sesuai standar karena suhu udara di dalam ruangan tidak berpengaruh besar mengurangi tekanan pada ban.

Dipasaran, harga paddock stand dibanderol mulai Rp 200.000 hingga Rp 1 jutaan. Tergantung bahan dan model yang diinginkan.