Motor Sport Jangan Cuma Jadi Pajangan

Setyo Adi Nugroho - Kamis, 16 Maret 2017 | 07:23 WIB

Konsep touring ditanamkan pada sepeda motor Triumph Bonneville. (Setyo Adi Nugroho - )

Jakarta, Otomania.com – Sepeda motor bermesin besar atau moge banyak menjadi barang koleksi biker penggemar motor. Harganya yang mahal, unitnya yang terbatas, serta prestise untuk dikoleksi membuat motor-motor ini lebih banyak diam di rumah.

Motor yang diam selalu menjadi masalah bagi pemiliknya. Tidak terkecuali moge seperti MV Agusta.

“Model koleksi seperti F4 Sena, F3 Ago, Oro yang terbatas pasti jarang digunakan. Ini sering jadi masalah kalau tidak pernah disentuh alias mesinnya tidak pernah dipanasi,” ucap Febby Sagita, Ketua Umum MV Agusta Club Indonesia saat ditemui beberapa waktu lalu.

Menurut Febby, MV Agusta, juga moge merek lain yang paling riskan adalah kondisi aki. Perawatan dengan menyalakan mesin secara rutin membuat baterai terus terisi.

Ukuran tegangan pada aki normal adalah 12,5 volt. Jika kurang dari ukuran ini motor akan susah untuk dihidupkan.

Namun bila aki sudah terlanjur tekor, motor-motor Eropa biasanya memiliki soket untuk mengisi daya baterai. Alat ini juga menjadi alat wajib punya bagi pemilik moge untuk perawatan di rumah.

“Tinggal colok di soket khusus ini, seperti mengisi daya pada telepon genggam. Jadi waktu keluar kota dua tiga minggu aki tidak tekor,” ucap Febby.