Tren Motor "Cafe Race" Mulai Pudar

Setyo Adi Nugroho - Minggu, 12 Maret 2017 | 10:10 WIB

Modifikasi Honda GL 200 R Bali (Setyo Adi Nugroho - )

Jakarta, Otomania.com – Dunia modifikasi terutama lingkup custom culture sepeda motor setiap tahunnya selalu berubah. Layaknya mode adibusana, selera para builder setiap tahun menyesuaikan perkembangan tren serta pencarian karya yang berbeda dibanding builder lain.

Tahun ini juga tidak lepas dari perubahan selera modifikasi. Tanda-tanda ini diungkapkan Tommy Dwi Jatmiko dari bengkel Mastom Custom Jakarta yang menjadi salah satu juri di ajang Suryanation Motorland 2017.

“Saya melihat model cafe racer tahun ini sudah mulai menurun, sejak tahun lalu sebenarnya. Ada beberapa alasan kenapa tidak lagi seheboh beberapa tahun lalu,” ucap Tommy saat ditemui Jumat, (10/3/2017)

Menurut Mastom, panggilan akrab builder ini, pengguna cafe racer menyadari posisi berkendara yang membuat cepat lelah. Selain itu tidak adanya ruang untuk pembonceng juga jadi alasan model cafe racer mulai ditinggalkan.

“Gantinya, tahun ini model-model seperti scrambler akan jadi pilihan. Model seperti urban street tracker dan street tracker juga bisa dipilih. Model yang bisa menjelajah jauh untuk berbagai medan jalan,” ucap Tommy.

Alasannya, para pehobi motor ini juga ingin membawa motornya ke tempat-tempat jauh. Jadi kenyamanan yang diutamakan dan ini bisa didapat dengan model motor dual purpose seperti motor petualang.

“Bisa dipilih yang bannya kotak, jadi jalan di aspal enak, jalan di jalanan berbatu atau rusak juga bisa. Istilahnya kalau mau pergi Jakarta-Bandung, bisa lanjut ke Garut dan ke tempat-tempat jauh,” ucap Tommy.