Jakarta, Otomania.com – Konfigurasi sepeda motor sebagai kendaraan roda dua membuatnya butuh keseimbangan saat dikendarai. Sudah tugas biker, mengendalikan keseimbangan itu agar perjalanan aman dan nyaman.
Jusri Pulubuhu Training Director Jakarta Defensive Driving Center (JDDC) menerangkan, motor tidak kenal stabilitas. Istilah yang dipakai yaitu seimbang, berarti bobot di empat sisi biker, atas-bawah-depan-belakang, harus proporsional.
“Biker memerlukan beberapa faktor untuk seimbang. Motor harus ada pergerakan (kecepatan), harus selaras dengan jalan, kalau terlalu pelan bisa jatuh karena gravitasi,” kata Jusri, Senin (6/3/2017).
Faktor lain untuk mendapatkan keseimbangan yakni dengan posisi berkendaranya ergonomis dan dinamis. Elemen dinamis berarti biker bisa bergerak bebas untuk menyeimbangkan kembali motornya apabila ada gangguan.
“Elemen faktor tadi harus terintgrasi dalam situasi apapun. Contoh kalo motor digoyang pembonceng, kan bisa bergerak ke kiri dan kanan. Nah ini yang harus dijaga,” jelas Jusri.
Saat berkendara, keseimbangan adalah intinya. Maka itu aktivitas yang berisiko mengurangi keseimbangan jangan dilakukan. Kasus paling sederhana yaitu utak-utik ponsel, sampai yang ekstrem seperti membawa barang besar atau payung yang terbuka.