Bangun Sirkuit MotoGP, Palembang Tak Minta Rekomendasi Kemenpora

Aditya Maulana - Senin, 6 Maret 2017 | 08:05 WIB

Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin (kiri) berdiskusi dengan CEO Dorna Carmelo Ezpeleta dan Chief Designer Herman Tilke Gmbh & Co, Ulrich Merres, tentang rencana pembangunan Sirkuit MotoGP di Palembang, di Sepang, Malaysia, Sabtu (29/10/2016). Dorna adalah penyelenggara MotoGP Sepang, sementara Tilke Gmbh & Co akan menggarap rancangan desain Sirkuit MotoGP di Palembang. (Aditya Maulana - )

Jakarta, Otomania.com - Tahun lalu, Gubernur Sumatera Selatan ( Sumsel) Alex Noerdin, sudah bertemu dengan pihak Dorna Sport. Palembang menyatakan siap menggelar MotoGP pada 2018 dan segera dibangun Sirkuit bertaraf internasional.

Namun, menurut infomasi terbaru pembangunan tempat berlangsungnya balap sepeda motor bergengsi di dunia itu diundur. Seharusnya mulai dibangun Februari 2017, tetapi menjadi Mei tahun ini.

Dalam membuat Sirkuit, menurut Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora Gatot S Dewa Broto, pemerintah Sumsel tidak meminta rekomendasi dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

"Mereka tidak minta rekomendasi, jadi kami tidak akan mengeluarkan rekomendasi jika tidak diminta," kata Gatot kepada Otomania.com melalui pesan singkat akhir pekan lalu.

Dijelaskan Gatot, lain dengan Palembang, CEO MNC Group Hary Tanoe justru minta rekomendasi dan sudah diberikan izin mendirikan Sirkuit di kawasan Lido, Bogor, Jawa Barat.

"Tetapi tidak disebutkan pembangunan Sirkuit itu untuk MotoGP atau bukan. Kami yang penting sudah memberikan rekomendasi, kalau Palembang tidak minta," ujar Gatot.

Jika tidak pembangunan Sirkuit di Palembang dimulai Mei dan bisa selesai cepat, maka kesempatan menjadi salah satu tuan rumah MotoGP musim 2018 cukup besar.

Banyak pihak yang menyatakan, kalau Palembang harus bergerak cepat jika ingin menggelar MotoGP tahun depan, sebab waktunya sudah sangat sempit.