Plus-Minus Mobil Pakai Knalpot "Belalai Gajah"

Setyo Adi Nugroho - Rabu, 22 Februari 2017 | 09:25 WIB

Modifikasi knalpot saat banjir (Setyo Adi Nugroho - )

Jakarta, Otomania.com — Musim hujan membuat potensi bertemu dengan halangan, seperti banjir di tengah perjalanan, meningkat. Pengemudi mobil yang tidak ingin perjalanannya terganggu memiliki ide untuk menghindari mobil terkena masalah.

Salah satunya adalah dengan memodifikasi bagian knalpot. Beberapa yang sering terlihat adalah knalpot dibuat lebih tinggi dengan menggunakan pipa tambahan layaknya belalai gajah.

Menurut Dolf Valentino, Kepala Bengkel Daihatsu Pangeran Jayakarta, fenomena ini memang timbul dari keadaan darurat. Mengenai fungsi, hanya sedikit pengaruhnya.

“Untuk mecegah air masuk ke knalpot, memang bisa. Namun, ini memang hanya dalam keadaan darurat,” ucap Dolf saat dihubungi, Selasa (21/2/2017).

Menurut Dolf, saat hujan atau banjir, air memang memiliki kemungkinan untuk masuk melalui knalpot. Namun, sebenarnya, saat mobil bergerak, kemungkinan air masuk ke knalpot tersebut sangat kecil.

Ketika mesin berputar di atas 2.000 rpm, air tidak dapat masuk ke dalam knalpot. Lain cerita bila kendaraan diam atau putaran mesin di bawah 2.000 rpm, tekanan air dapat menyebabkannya masuk ke dalam knalpot.

“Disarankan tidak menggunakan ini terus-menerus. Harapannya, (knalpot 'belalai gajah') hanya digunakan saat keadaan darurat. Selebihnya, ini dapat membahayakan pengguna jalan lain karena sering dilihat desainnya macam-macam dan tidak sesuai dengan desain safety kendaraan itu sendiri,” kata Dolf.