Jakarta, Otomania.com – Kondisi jalanan yang terendam air membuat pengendara motor harus ekstra hati-hati. Utamanya untuk pengguna skutik, ada beberapa hal yang harus di perhatikan sebelum memutuskan untuk menerjang banjir.
“Paling aman adalah menilai ketinggian air yang menggenangi jalan. Kalau terlalu tinggi sebaiknya jangan mencoba untuk menerjangnya,” ucap Sriyono, Technical Service Division Astra Honda Motor (AHM), saat dihubungi, Selasa (21/2/2017).
Sebagai batas aman menerabas banjir, pengemudi dapat mengukur jarak melalui ketinggian air pada pelek. Jika menggunakan pelek 14 inci, setengahnya berarti sudah 7 inci atau sekitar 17 cm.
“Misal jarak aman untuk skutik Honda sekitar 20 cm. Di atas itu, jika melihat dari pelek motor tinggi air melebihi setengah pelek, baiknya tidak mencoba menerabas,” ucap Sriyono.
Paling penting usahakan air berada di bawah rumah CVT. Jika berniat menerabas, jangan sampai rumah CVT terendam cukup lama.
Kemungkinan yang dapat terjadi jika pengemudi tetap nekat menerabas air yang cukup tinggi adalah masuknya air di bagian transmisi CVT skutik. Akibatnya CVT bisa slip.
Maka disarankan setelah berhasil melewati genangan, pemilik skutik memeriksa bagian CVT ini. Bawa ke bengkel dan bongkar untuk memeriksa jika terdapat air karena harus dikeringkan.
“Paling penting jangan nekat. Kerusakan karena air bisa berbahaya bagi motor,” ucap Sriyono.