Kebiasaan Buruk Pemilik Kendaraan kalau Musim Hujan

Aditya Maulana - Selasa, 14 Februari 2017 | 07:36 WIB

ilustrasi cuci mobil (Aditya Maulana - )

Jakarta, Otomania.com - Akhir-akhir ini, cuaca di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya sering diguyur hujan. Intensitasnya pun relatif tinggi, sehingga membuat kendaraan, baik roda dua atau empat menjadi mudah kotor.

Apalagi, jika jalan yang dilalui setiap hari didomonasi tanah. Otomatis, mobil atau sepeda motor kotor dan kalau sudah seperti itu, jangan malas untuk mencuci.

Menurut penjelasan Iwan Abdurahman, Repair Service Manager Workshop Departement Technical Service PT Toyota Astra Motor (TAM), jika malas dampak ke depan bisa merusak cat alias warnanya menjadi cepat pudar.

"Jadi sebaiknya kalau tidak kotor, bisa dicuci pakai air biasa di rumah, tetapi kalau kotor dicuci juga sampai bersih," kata Iwan kepada Otomania.com melalui pesan singkat, Senin (13/2/2017).

Lumpur atau aspal, lanjut Iwan yang menempel di bodi mobil juga bisa merusak cat. Tetapi, jangka waktunya dalam beberapa tahun ke depan, namun tidak ada salahnya untuk mencegah agar warna tidak cepat pudar.

"Bukan hanya cat, knalpot, kaki-kaki juga bisa rentan berkarat. Sebab, kita tidak pernah tahu kandungan yang ada di lumpur atau aspal itu seberapa besar," ujar Iwan.

Nah, buat Anda khususnya pengguna mobil harus rajin mencuci mobil setelah kena hujan. Tujuannya, biar cat mobil tetap bagus, dan knalpot serta kaki-kaki tidak mudah berkarat.