Alasan “City Car” Lebih Dipilih ketimbang Mobil Murah

Febri Ardani Saragih - Senin, 13 Februari 2017 | 17:39 WIB

Nissan Motor Indonesia menyegarkan tampilan March dengan desain DRL dan (Febri Ardani Saragih - )

Jakarta, Otomania — Sejak muncul pada 2013 lalu, segmen mobil murah (low cost green car/LCGC) menjadi tren baru dan positif buat perkembangan otomotif di Indonesia. Namun, kedatangannya juga mempunyai dampak negatif, salah satunya karena harganya lebih murah jadi menggoda konsumen yang tadinya ingin beli mobil kota (city car).

Alhasil, penjualan LCGC meningkat, city car malah turun. Meski begitu, bukan berarti asa city car sudah habis di Indonesia karena ada alasan masih banyak orang yang mau membelinya.

Salah satu alasan itu dikemukakan Budi Nur Mukmin, GM Marketing Strategy and Product Planning Nissan Motor Indonesia (NMI). Budi mengatakan, city car bakal terus eksis.

“Kenapa begitu? Karena banyak konsumen yang tidak ingin dikelompokkan jadi konsumen 'sejuta umat'. Jadi ada konsumen yang ingin berdiri sendiri sebagai identitasnya. Makanya Nissan March itu penting,” kata Budi pada peluncuran New Nissan March di Tangerang Selatan, Senin (13/2/2017).

Model city car satu-satunya merek Nissan adalah March. Sejak diluncurkan pada Desember 2010 sampai sekarang, sudah terjual 42.000 unit.

Budi mengakui March butuh kekuatan baru untuk kompetitif makanya desain baru diluncurkan. Harapan NMI, March akan laku 4.000 unit per bulan.