Ban Dalam Sepeda Motor Perlu Diganti

Stanly Ravel - Minggu, 12 Februari 2017 | 08:41 WIB

Ilustrasi ban dalam sepeda motor (Stanly Ravel - )

Jakarta, Otomania - Meski saat ini peredaran ban tubeless untuk sepeda motor sudah menjamur, tapi pengguna model konvensional dengan ban dalam juga masih banyak. Terutama untuk motor-motor yang standarnya menggunakan pelek model jari-jari.

Perlu diketahui, penggunaan ban dalam ternyata juga memiliki masa pakai. Meski tidak pernah bermasalah, atau sering ditambal, tapi waktu maksimum penggunaannya tidak boleh sampai bertahun-tahun.

"Terlepas dari masalah pernah ditambal atau tidak, maksimal penggunaan ban dalam itu sekitar satu tahun. Ada banyak faktor yang membuat ban dalam juga wajib diperhatikan kondisinya," kata Agus salah satu pegawai Planet Ban di Duren Tiga kepada Otomania, Sabtu (11/2/2017).

Menurut Agus, meski kondisi permukaan ban dalam masih mulus tanpa bocor dan tambalan, bukan berarti kondisi materialnya juga bagus. Penggunan motor yang sering mengangkut barang bawan berlebih sampai suhu udara yang tidak stabil juga berperan pada kualitas ban dalam.

Stanly/Otomania
Garis pada ban motor
"Suhu udara juga bisa bikin material ban dalam cepat rusak. Contoh sering terkena hawa panas dan dingin, bila terus-menurus akan membuat elastisitas karet rusak, akhirnya saat diisi udara mengembangnya tidak akan maksimal," ucap Agus.

Dengan pergantian ban dalam yang teratur, menurut Agus akan memberikan keuntungan bagi pengendara motor, minimal membuat lapisan lebih kuat sehingga tidak mudah bocor yang bisa merepotkan.

"Tidak rugi ganti ban dalam setahun sekali karena harganya juga tidak mahal, tidak seperti harga ban luar," kata Agus.