Awal Tahun, "Mobil Murah" Masih Pelit Diskon

Aditya Maulana - Kamis, 9 Februari 2017 | 10:06 WIB

Toyota Agya LCGC (Aditya Maulana - )

Jakarta, Otomania - Memasuki bulan kedua pada 2017, diskon yang ditawarkan buat mobil murah (low cost green car/LCGC) 5-penumpang masih kecil. Potongan harganya rata-rata dari Rp 5 juta hingga Rp 8 juta saja.

Menurut penjelasan tenaga penjual salah satu diler Toyota di kawasan Jakarta Selatan, tren di awal tahun potongan harga memang masih kecil. Sebab, di Januari ada penyesuaian pajak dan lain sebagainya.

"Jadi untuk Agya kita hanya bisa kasih diskon Rp 5 juta. Itu kredit atau tunai sama saja," kata pramuniaga itu yang menolak disebutkan identitasnya saat dihubungin Otomania belum lama ini.

Lanjut ke Daihatsu, salah seorang wiraniaganya menjelaskan bahwa diskon buat Ayla hanya Rp 7 juta. Biasanya mulai tinggi lagi setelah Maret.

"Mungkin di Maret atau menjelang Lebaran diskonnya bisa di atas Rp 10 juta. Kalau sekarang masih segitu," ucap wiraniaga yang juga enggan disebutkan jati dirinya.

Beralih ke Honda, tenaga penjualnnya hanya menawarkan potongan harga buat Brio Satya, Rp 5 juta. Menurut dia, konsumen yang beli cukup banyak, dan juga ada penyesuaian harga akibat naiknya pajak dan lain sebagainya.

"Kita maksimal hanya Rp 5 juta, itu juga sama antara pembeli tunai dan kredit. Hanya saja ada undian berhadiah, dan selama persediaan masih ada," kata tenaga penjual Honda di kawasan Jakarta Selatan.

Lain dengan pramuniaga diler Suzuki di kawasan Jakarta Pusat. Diskon yang diberikan buat konsumen Karimun Wagon R, yaitu Rp 8 juta atau lebih tinggi dibanding merek lain.

"Unitnya juga suda tersedia yang 2017, kalau yang 2016 sudah habis dan tidak perlu inden lama, hanya sekitar tujuh hari kerja saja sambil mengurus surat-surat," kata pramuniaga itu.

Terakhir, tenaga penjual Datsun yang menawarkan promo berbeda buat konsumen Go Panca. Bicara diskon tidak ada, tetapi calon pembeli diberikan uang muka ringan dan angsuran ringan.

"Uang muka mulai Rp 15 juta, dan angsurannya di bawah Rp 3 jutaan selama tiga atau lima tahun," kata tenaga penjual itu yang juta menolak disebutkan identitasnya.