Jakarta, Otomania - Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) awal tahun lalu meluncurkan model sport 150, Xabre. Model sport naked ini menawarkan sesuatu yang berbeda bahkan tidak punya pesaing di kelasnya.
Xabre diklaim punya gaya berkendara mirip supermoto, dengan kelebihan desain agresif, supensi depan sudah mengadopsi model up-side down. Harga jual yang ditawarkan Yamaha buat model ini mencapai Rp 29,8 juta.
Harga Xabre lebih mahal sekitar Rp 4 jutaan dibanding V-Ixion yang dibanderol Rp 25 jutaan. Tapi bila merunut hasil penjualan, Xabre jauh di bawah V-Ixion. Data AISI tahun lalu menyebut penjualan Xabre sepanjang 2016 (tanpa bulan Januari) hanya mencapai 20.887 unit. Sementara V-Ixion menembus 153.128 unit.
Hasil tersebut jauh dari harapan Yamaha, yang memasang target 5.000 unit per bulan. Dari bulan Agustus sampai Desember penjualan Xabre tidak mencapai 1.000 unit, di Desember hanya menembus 554 unit.
"Kami juga bingung kenapa Xabre kurang diminati di Indonesia. Penjualan Xabre di Indonesia kalah sama Thailand," ujar Sutarya, Direktur Penjualan YIMM, saat acara Maxi Yamaha Day, di Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (29/1/2017).
Sutarya melanjutkan, meskipun penjualan domestik agak jeblok, namun Xabre masih menjadi salah satu penyumbang ekspor buat Yamaha. Xabre dikirim ke Filipina dan Vietnam dengan total ekspor 4.900 unit.