BBM RON Tinggi Harus Sesuai dengan Rasio Kompresi Mesin

Aditya Maulana - Jumat, 27 Januari 2017 | 07:38 WIB

Pertamina mencontohkan uji tera yang dilakukan secara berkala ke SPBU untuk memastikan takaran sesuai. (Aditya Maulana - )

Jakarta, Otomania - Mengisi bahan bakar minyak (BBM) dengan Research Octane Number (RON) lebih besar dari yang dianjurkan memang tidak ada efek buruk. Justru, pembakaran di ruang mesin menjadi lebih sempurna dan bersih.

Tetapi, perlu diketahui juga agar semua pengguna kendaraan, khususnya mobil tidak sembarangan mengisi BBM. Jadi, jika ingin performanya maksimal, harus diimbangi dengan rasio kompresi mesin dari mobil tersebut.

"RON tinggi, harus disesuaikan dengan rasio kompresi mesin juga," ucap Iwan Abdurahman, General Repair Service Manager Toyota Astra Motor (TAM) kepada Otomania melalui pesan singkat, Rabu (25/1/2017).

Iwan menjelaskan, rasio kompresi mobil Toyota saat ini, yaitu 1:10,4, dan tertinggi 1:13 bahkan ada yang lebih, seperti beberapa model Lexus dan Alphard.

"Kalau rasio kompresi terendah, minimal isi BBM RON 91, kalau tinggi seperti Alphard minimal RON 95," kata dia.

Jika selalu lebih tinggi dari yang direkomendasikan, kata Iwan belum pernah diteliti apa dampaknya, apakah itu baik atau buruk. Tetapi, saran dia selalu menyesuaikan dengan rasio kompresi masing-masing mesin.

"Kalau melihat buku manual kepemilikan mobil, dianjurkan mengisi BBM minimal RON 91 atau lebih, dan tidak ada batasnya," ujar Iwan.