Jakarta, Otomania - Pabrikan mobil selalu merekomendasi kadar Research Octane Number (RON) bahan bakar minyak (BBM) pada setiap model. Misal, mobil murah (low cost green car/LCGC) disarankan menggunakan oktan minimum 92.
Begitu juga pada model lainnya. Alasannya untuk menjaga kerja mesin menjadi maksimal, serta bisa meningkatkan efisiensi BBM. Sebab, sekarang ini BBM yang dijual punya oktan tinggi.
Sebut saja Pertamina, pada tahun lalu meluncurkan Pertamax Turbo dengan RON 98. Tetapi, jenis Pertamax Plus (RON 95) dihapus. Lantas, pertanyaannya, bagaimana dengan mobil yang mengisi BBM dengan RON lebih tinggi dari rekomendasi?
Menurut penjelasan Dadi Hendriadi, General Manager Technical Service Toyota Astra Motor (TAM) tidak masalah. Sebab, justru berpotensi bisa lebih bertenaga dan irit konsumsi BBM.
"Makanya anjuran kita untuk RON kan minumum, dan tidak ada maksimumnya," kata Dadi kepada Otomania melalui pesan singkat, Rabu (25/1/2017).
Dadi melanjutkan, belum tentu juga pakai BBM RON tinggi, performa menjadi lebih maksimal. Sebab, oktan tinggi akan efektif jika rasio kompresi mobil tersebut juga besar.
"Misalnya, rasio kompresi 1:12 pakai RON 95 atau lebih, tetapi itu juga tergantung mesinnya. Kalau masih ngelitik, coba lagi pakai yang lebih tinggi," kata Dadi.