Bolehkah Motor Baru Langsung Digeber?

Setyo Adi Nugroho - Kamis, 26 Januari 2017 | 08:25 WIB

Yamaha R15 rival Honda CBR 150 (Setyo Adi Nugroho - )

Jakarta, Otomania – Bagi pemilik sepeda motor yang sudah lama memesan motornya, pasti sudah tidak sabar untuk menggeber tunggangannya. Namun sebaiknya keinginan ini ditunda terlebih dahulu.

Motor baru baiknya melalui masa penyesuaian atau yang lazim dikenal dengan istilah inreyen atau break in dengan benar. Menurut Zahid, teknisi Service Education PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), motor baiknya tidak digeber penuh selama masa penyesuaian ini.

“Sepeda motor, motor sport juga, baiknya tidak boleh digeber dengan memutar tuas gas penuh. Ini agar komponen mesin bisa menyesuaikan dengan bekerja terlebih dahulu tanpa dibebani tugas berat,” ucap Zahid saat ditemui beberapa waktu lalu.

Masa penyesuaian ini bisa dilakukan dalam rentang jarak penggunaan 500 kilometer pertama. Mengenai masa penyesuaian ini sebenarnya sudah ada di buku petunjuk pemilik sepeda motor.

Pemilik motor juga tidak boleh melewati pemeriksaan dan penggantian pelumas mesin pada 1.000 kilometer pertama. Alasannya, agar sisa partikel mesin hasil gesekan komponen baru dapat dibersihkan.

“Ganti oli di 1.000 kilometer karena kondisi mesin dari pabrik ada sisa gram atau komponen mesin. Itu sebabnya di 1.000 km harus ganti oli,” ucap Zahid.