Jakarta, Otomania - C-HR merupakan model global Toyota yang rencananya akan ikut dijual di Indonesia. Informasinya, paling cepat tahun ini, atau selambat-lambatnya 2018 dengan status impor utuh alias completely build up/CBU.
Alasan Toyota menjual crossover itu dengan skema CBU untuk melihat bagaimana kondisi pasar, terutama di segmen sport utility vehicle (SUV) di Tanah Air. Jika laris, kemungkinan besar diproduksi lokal di pabrik Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) cukup besar.
Wakil Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono, mengatakan, minimal penjualan satu bulan tembus 1.000 unit, model itu bisa diproduksi lokal. Tetapi, dengan syarat lagi, yaitu harganya harus di bawah Fortuner.
Fransiscus Soerjopranoto, Executive GM Marketing and Sales PT Toyota Astra Motor (TAM) mengatakan, potensi C-HR laris di Indonesia cukup besar. Sebab, segmen yang terus berkembang setiap tahun, yaitu SUV.
Baca: Syarat Toyota C-HR Bisa Buatan Indonesia
"Makanya kita ingin lihat dulu bagaimana pasarnya. Kita percaya SUV tahun ini juga sangat menarik untuk dipelajari," ujar pria yang akrab disapa Soerjo saat dihubungi Otomania belum lama ini.
Soerjo melanjutkan, mengenai harga jual belum bisa dipastikan. Sebab, dia menilai terlalu dini, karena semuanya masih dalam proses studi.
"Kalau peluang sangat besar, dan jujur saja kalau kita memang ingin menjual C-HR di Indonesia," ucap dia.