Kecelakaan di Jalur Transjakarta Makin Sering Terjadi

Setyo Adi Nugroho - Rabu, 25 Januari 2017 | 10:35 WIB

Bus transjakarta melintas di stasiun bank indonesia di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (19/11/2016). (Setyo Adi Nugroho - )

Jakarta, Otomania – Pihak kepolisian Polda Metro Jaya baru saja mengeluarkan data perhitungan jumlah kecelakaan di jalur Transjakarta. Dari data tersebut didapat jumlah kecelakaan di jalur Transjakarta selama 2016 meningkat dibanding data kecelakaan tahun sebelumnya.

“Hasil analisa dan evaluasi terhadap kejadian laka lantas di wilayah hukum Polda Metro Jaya mendapati adanya peningkatan jumlah kecelakaan di koridor busway. Jumlah peningkatannya mencapai 96 persen yang terjadi di 11 koridor busway,” ungkap AKBP Budiyanto, Kasubdit bin Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya dalam keterangannya, Rabu (25/1/2017).

Pada 2016 terjadi 96 kasus kejadian kecelakaan yang terjadi di koridor busway sedangkan di 2015 tercatat hanya 23 kasus. Korban meninggal dunia mencapai tujuh orang di 2016 dari tiga orang di 2015 atau meingkat 113 persen.

Jumlah korban luka berat di 2016 sejumlah lima orang dari empat orang di tahun sebelumnya. Untuk luka ringan, tercatat 35 orang di 2016 dan 28 orang di tahun sebelumnya.

Dari 11 jalur Transjakarta, pada 2016 yang paling banyak mengalami kejadian kecelakaan adalah koridor III dengan rute Kalideres – Harmoni yang terdapat 10 kejadian. Di tempat kedua koridor VIII rute Lebak Bulus – Harmoni dengan delapan kejadian. Terakhir koridor IV dengan rute Pulo Gadung – Dukuh Atas dengan lima kejadian.

Data ini tidak jauh berbeda dari catatan 2015 yakni Koridor III Kalideres – Harmoni dengan delapan kejadian. Koridor VII Kampung Melayu – Kampung Rambutan dengan lima kejadian. Serta koridor VI Ragunan – Kuningan dengan tiga kejadian.