Jakarta, Otomania – Isi ulang tekanan ban wajib sesuai dengan rekomendasi pabrikan yang tertera di stiker petunjuk pada bodi mobil. Jika salah ukuran tekanan, dampaknya bukan hanya bisa buruk buat keselamatan berkendara tapi juga kesehatan ban itu sendiri.
Menurut penjelasan pada buku Sistem Ban dan Roda karya Buntarto, tekanan ban yang salah bisa mempercepat keausan. Tentu saja hal itu memperpendek usia pemakaian ban.
Jika tekanannya lebih rendah, maka bentuk ban berubah menjadi cekung saat berputar. Akibatnya tumpuan berada di bagian bahu ban (sisi luar tapak), bagian ini akan lebih cepat aus.
Perlu diketahui juga, berkendara dengan kondisi seperti ini meningkatkan aquaplaning dan bikin boros bahan bakar.
Jika tekanan ban terlalu tinggi maka yang akan jadi tumpuan adalah bagian tengah. Dampaknya bagian tengah itu bakal botak duluan. Dalam kondisi ban seperti itu, traksi dengan permukaan jalan bakal berkurang dan menyebabkan gerakan mobil lain dari biasanya.