Siapa yang Tak Tergoda buat Geber CBR250RR?

Setyo Adi Nugroho - Rabu, 18 Januari 2017 | 07:25 WIB

(Setyo Adi Nugroho - )

Jakarta, Otomania – Setelah membahas bagaimana posisi berkendara All New Honda CBR250RR untuk harian, kali ini pembahasan masuk ke performa. Motor dengan banderol harga Rp 63 jutaan ini memang menjanjikan tenaga yang lebih baik dari model terdahulu.

Baca: Gaya balap CBR250RR

Honda mendesain khusus mesin 4 tak Pararell Twin Cylinder dengan ukuran kubikasi 249,7 cc ini. Di atas kertas, CBR250RR mampu menyediakan tenaga 38,7 tk di putaran 12.500 rpm dan torsi 23,3 Nm di putaran 11.000 rpm.

Asupan tenaga ini jelas lebih dari cukup untuk berkendara harian. Hanya dengan memutar gas, motor dengan bobot 168 kilogram ini melesat dengan cepat menyentuh angka 100 kpj.

Namun sayangnya pada kondisi lalu lintas Ibu Kota, sangat jarang potensi mesin ini bisa dijajal sepenuhnya. Otomania yang menggunakan motor ini selama beberapa hari hanya sempat menyentuh angka 140 kilometer per jam sebagai catatan topspeed.

Sistem transmisi Multiplate Wet Clutch with Coil Spring dengan enam percepatan patut diapresiasi. Transmisi ini dengan mudah membantu menghantarkan tenaga mesin meski masih terdengar kasar saat dioperasikan.

Performa pengereman dipercayakan pada cakram 310 mm di depan dan 240 mm di belakang yang mampu memperlambat laju motor ini dengan baik. Honda memberikan tambahan pengamanan dengan menyematkan fitur ABS pada model yang dicoba ini.

Satu hal yang menjadi perhatian adalah hawa panas dari mesin dapat dirasakan di bagian paha pengendara saat kondisi berhenti atau berjalan pelan di kemacetan. Honda menyematkan cairan pendingin dengan teknologi auto electric fan untuk meredam panas mesin sehingga suhu panas ini masih dapat ditolerir.

Menggunakan CBR250RR dengan performa mumpuni untuk kendaraan harian, jelas menggoda untuk mengetahui sampai seberapa cepat motor ini. Tidak ada yang salah, namun pastikan sekeliling dalam kondisi terkendali dan aman. Atau baiknya sediakan waktu untuk menggeber motor ini di lintasan balap yang memang menjadi habitat aslinya.