Jakarta, Otomania – Tambahan pengaman pada sepeda motor sport salah satunya adalah steering damper. Kehadiran alat ini mampu membuat pengendalian motor lebih stabil.
Lantas kapan pemilik motor harus menggunakan tambahan steering damper pada motornya? Menurut Angga dari Anjany Racing Jalan Panjang, kebutuhan steering damper dilihat dari ubahan tenaga pada motor.
“Jadi kalau sudah dimodifikasi sehingga tenaganya melebihi standar, baiknya tambahkan alat ini di area kemudi. Ini supaya lonjakan tenaga yang kemungkinan dapat membuat motor tidak stabil, bisa diminimalisir,” ucap Angga.
Untuk motor sport standar biasanya pabrikan telah memberikan steering damper dari setting komstir yang dibuat lebih kaku. Bagi pemilik motor yang ingin dapat menyetel kekakuan setang kemudi lebih mudah maka perlu menambahkan steering damper after market.
Namun pemilihannya perlu diperhatikan. Umumnya terdapat dua jenis steering damper yakni hidrolik dan mekanik. Hidrolik dapat disetel sesuai kebutuhan, misalnya saat penggunaan harian setang kemudi dibuat lebih ringan.
Jenis mekanik akan lebih susah di setel dan untuk penggunaan harian akan lebih berat. Selain itu pilih merek steering damper yang sudah terjamin kualitasnya.
“Jangan pilih yang abal-abal, karena kadang tidak memberikan efek apapun. Hanya sekedar pajangan. Dipasaran steering damper dibanderol mulai Rp 3,5 juta sampai Rp 6,5 juta,” ucap Angga.